BERANDA RAKYAT Situbondo * Sejumlah kontraktor nyaris bentrok karena rebutan proyek. Mereka memperebutkan proyek Pengadaan Sapi Potong dan Domba Ekor Gemuk yang memakan anggaran APBD tahun 2011 sebesar lebih Rp. 558 juta yang dikeluarkan Dinas Peternakan (Disnak) Situbondo.
Kondisi memanas tersebut terjadi karena sejumlah rekanan yang diundang dan hadir merasa dirinya dijanjikan mendapat proyek pengadaan bernilai setengah milliar itu. Saat penjelasan pekerjaan yang bertempat di Aula Baluran Lantai II Pemkab Situbondo itu, sejumlah rekanan merasa lelang pengadaan itu sudah ada pemenangnya alias diploting ke rekanan tertentu. Sehingga ada sejumlah rekanan yang ngotot hendak melakukan penawaran.
Seorang korntraktor, Jainur Ridho, menyatakan kecewa dan menyesalkan sikap panitia lelang, khususnya Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Ia menengarai sarat kepentingan dan rekayasa. Termasuk juga, panitia terkesan membatasi spesifikasi dari proyek sehingga beberapa rekanan terhambat.
”Spesifikasi atau syarat mengikuti lelang seperti harus memiliki tenaga medis dari sarjana peternakan. Itu kan jelas memberatkan, karena tidak semua kontraktor memilikinya,” katanya.
Penilaiannya, panitia lelang terkesan mengada-ada. Karena tenaga medis peternakan di Situbondo sangat terbatas dan sulit mencarinya. ”Itu kan bukan hal utama. Yang penting kan berpengalaman sesuai aturan. Jelas ini mengada-ada, karena belum tentu tenaga medis yang dimaksud mengetahui kondisi dan kesehatan sapi maupun domba dalam pengadaan proyek tersebut,” ucapnya.
Ditegaskannya, jelas panitia sudah memploting dan merekayasa proyek tersebut agar dimenangkan kontraktor tertentu. ”Panitia harus lebih bijak lagi, karena tidak semua kontraktor mampu memenuhi persyaratan yang jlimet (rumit, red). Dalam pelelangan itu jelas ada rekayasa panitia untuk memenangkan salah satu kontraktor tertentu,” kata pria mantan anggota DPRD Situbondo ini. (aif)
Kondisi memanas tersebut terjadi karena sejumlah rekanan yang diundang dan hadir merasa dirinya dijanjikan mendapat proyek pengadaan bernilai setengah milliar itu. Saat penjelasan pekerjaan yang bertempat di Aula Baluran Lantai II Pemkab Situbondo itu, sejumlah rekanan merasa lelang pengadaan itu sudah ada pemenangnya alias diploting ke rekanan tertentu. Sehingga ada sejumlah rekanan yang ngotot hendak melakukan penawaran.
Seorang korntraktor, Jainur Ridho, menyatakan kecewa dan menyesalkan sikap panitia lelang, khususnya Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Ia menengarai sarat kepentingan dan rekayasa. Termasuk juga, panitia terkesan membatasi spesifikasi dari proyek sehingga beberapa rekanan terhambat.
”Spesifikasi atau syarat mengikuti lelang seperti harus memiliki tenaga medis dari sarjana peternakan. Itu kan jelas memberatkan, karena tidak semua kontraktor memilikinya,” katanya.
Penilaiannya, panitia lelang terkesan mengada-ada. Karena tenaga medis peternakan di Situbondo sangat terbatas dan sulit mencarinya. ”Itu kan bukan hal utama. Yang penting kan berpengalaman sesuai aturan. Jelas ini mengada-ada, karena belum tentu tenaga medis yang dimaksud mengetahui kondisi dan kesehatan sapi maupun domba dalam pengadaan proyek tersebut,” ucapnya.
Ditegaskannya, jelas panitia sudah memploting dan merekayasa proyek tersebut agar dimenangkan kontraktor tertentu. ”Panitia harus lebih bijak lagi, karena tidak semua kontraktor mampu memenuhi persyaratan yang jlimet (rumit, red). Dalam pelelangan itu jelas ada rekayasa panitia untuk memenangkan salah satu kontraktor tertentu,” kata pria mantan anggota DPRD Situbondo ini. (aif)
No comments :
Post a Comment