Anshori menunjukkan kaca pecah akibat lemparan massa |
JEMBER – Pelemparan rumah oleh massa membuat ibu Suroto syok hingga
mengalami strok. Diperkirakan pelaku berjumlah 40 orang.
Massa melempari rumah Suroto, warga Desa Cangkring, Kecamatan Jenggawah,
Kabupaten Jember, Jawa Timur. Diduga efek Pilkades, pada Kamis (27/11/2014)
sekira pukul 19.00.
“Mungkin karena kaget, nenek saya langsung strok,” kata Anshori, menantu Suroto, Jum’at (28/11/2014).
“Mungkin karena kaget, nenek saya langsung strok,” kata Anshori, menantu Suroto, Jum’at (28/11/2014).
Meski tidak memakan korban
jiwa, periistiwa itu membuat keluarganya trauma. Perasaan was-was selalu muncul
ketika ada kendaraan bermotor melewati rumahnya.
Anshori, menuturkan ia tak
mengetahui secara pasti jumlah massa yang menyerang. Saat kejadian berlangsung
ia sedang berkumpul bersama keluarga di dalam rumah. Sedang mertuanya berada di
mushollah.
“Mendengar ribut-ribut di luar,
saya sempat keluar. Namun, karena ada lemparan batu dan botol bekas, akhirnya
saya kembali masuk ke dalam rumah,” tuturnya, Jum’at (28/11/2014).
Menurut perkiraannya, masa
berjumlah sekitar empat puluhan orang. Mereka mengendarai sepeda motor.
Massa datang menjelang
adzan isya’ dengan mengendarai sepeda motor. Mereka menggeber suara knalpot
motor. Umpatan kepada keluarga Suroto dengan kata-kata kotor terdengar jelas. Tantangan
untuk berkelahi juga dilontarkan massa.
“Kalau berani keluar. Ayo keket (berkelahi, red). Saya tunggu di timur,”
kata Siti Aminah, istri Suroto, menirukan tantangan yang diteriakkan pelaku.
Upaya intimidasi itu
dilanjutkan penyerangan. Rumah korban dilempari batu dan botol bekas. Mushollah
juga menjadi sasaran. Kaca jendela rumah pecah. Demikian juga kaca moshollah
dan genting pecah berserakan.
Keluarga korban telah
melaporkan peristiwa tersebut ke Mapolsek Jenggawah. Kepolisian masih mendalami
dan menyelidiki laporan korban.
Informasi yang didapat menyebutkan,
peristiwa itu diduga dipicu perbedaan pilihan figur calon kepala desa. Diketahui
Suroto menjadi pendukung salah satu calon kepala desa dari dusun lain. Padahal di
dusun Suroto ada seorang calon yang juga maju sebagai kandidat.
Pada Kamis (27/11/2014)
diselenggarakan pemilihan kepala desa secara serentak di 59 desa di 25
kecamatan. Setiap desa yang menyelenggarakan mendapat subsidi dari pemerintah
sebesar Rp. 75 juta. (ruz/yud)