Siti Aminah memberikan penjelasan pelemparan rumahnya oleh massa. |
JEMBER - Massa melempari rumah Suroto, warga Desa Cangkring,
Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Diduga efek Pilkades.
Rumah Suroto di Dusun Cangkring
Baru dilempari massa, Kamis (27/11/2014) pukul 19.00.
Diduga kuat pelaku merupakan pendukung salah satu calon kepala desa yang kalah dalam pemilihan kepala desa (Pilkades).
“Kalau berani keluar. Ayo keket (berkelahi, red). Saya tunggu di timur,”
kata Siti Aminah, istri Suroto, menirukan tantangan yang diteriakkan pelaku.
Menurut Siti Aminah,
peristiwa malam itu berjalan singkat. Menjelang adzan isya’ ada massa yang
mengendarai sepeda motor. Mereka berhenti di luar pagar rumah.
Upaya intimidasi dilakukan
massa dengan menggeber suara motor. Teriakan-teriakan massa bernada menantang
juga terdengar jelas. Umpatan dalam kata-kata kotor juga terlontar dari massa.
Sejurus kemudian mereka
melempari rumah korban dengan batu dan botol bekas. Akibatnya, beberapa bagian
rumah rusak. Diantaranya kaca jendela bagian depan sebelah kanan pecah
berantakan.
Mushollah di depan rumah
korban juga menjadi sasaran pelemparan. Kaca pecah berserakan. Atap dan genting
juga berlubang akibat lemparan massa. Beruntung tak ada korban terluka akibat aksi
massa tersebut.
Setelah kejadian, keluarga
Suroto langsung melaporkan peristiwa itu ke Mapolsek Jenggawah. Belum ada
pernyataan resmi dari kepoisian terkait peristiwa itu. Seorang petugas hanya
menyatakan masih mendalami dan menyelidiki laporan dari korban.
Informasi yang didapat menyebutkan,
peristiwa itu diduga dipicu perbedaan pilihan figur calon kepala desa. Diketahui
Suroto menjadi pendukung salah satu calon kepala desa dari dusun lain.
Padahal di
dusun Suroto ada seorang calon yang juga maju sebagai kandidat.
Pada Kamis (27/11/2014)
diselenggarakan pemilihan kepala desa secara serentak di 59 desa di 25
kecamatan. Setiap desa yang menyelenggarakan mendapat subsidi dari pemerintah
sebesar Rp. 75 juta. (ruz/yud)