Beranda Rakyat - Kabupaten Jember telah melaksanakan komitmennya untuk menjadi inklusi
terhadap disabilitas. Sudah ada
regulasi dan program yang digulirkan untuk disabilitas di Jember.
Guna mendukung kondisi tersebut terus
berlangsung, perlu dukungan dunia pendidikan. Utamanya kalangan perguruan
tinggi.
“Saya ingin IKIP PGRI menjadi sentra
pendidikan tentang inklusi,” kata Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR. di kampus
IKIP PGRI Jember.
Bupati berada di kampus di Jalan Jawa,
Selasa, 15 Oktober 2019, itu untuk menjadi narasumber seminar Hak Kesehatan
Seksual dan Reproduksi (HKSR).
Seminar yang berlangsung di Aula Quantum Auditorium IKIP
PGRI Jember ini mengusung tema “Menjadi Generasi Sehat, Cerdas, Sadar, dan Produktif
di Tengah Arus Globalisasi.”
Kegiatan yang juga diikuti pelajar ini dilaksanakan atas
kerja sama IKIP PGRI Jember dengan Sabda, sebuah lembaga swadaya masyarakat
yang konsen terhadap isu-isu disabilitas.
“Karena IKIP PGRI mempunyai jurusan dan
kompetensi di bidang inklusi ini,” terang Bupati kepada wartawan usai seminar.
Dengan menjadi sentra pendidikan inklusi,
IKIP PGRI Jember bisa menjadi mitra Pemerintah Kabupaten Jember dalam
melahirkan guru-guru inklusi.
“Sehingga disabilitas di Jember mendapatkan
hak-haknya, baik di bidang pendidikan maupun di bidang kesehatan,” tegas
perempuan pertama yang menjadi Bupati Jember ini.
Lebih jauh Bupati mengungkapkan, komitmen Pemerintah
Kabupaten Jember terhadap disabilitas telah diwujudkan dengan adanya perda dan perbup
tentang disabilitas.
Jember pun menjadi kabupaten pertama di
Indonesia yang memiliki perda dan perbup yang mengakomodasi kebutuhan
disabilitas.
Tidak hanya regulasi, Pemerintah Kabupaten
Jember juga telah memberikan hak bagi disabilitas berupa jaminan kesehatan. Ada
sekitar 1.500 disabilitas yang menikmati jaminan kesehatan ini.
Di bidang pendidikan, Pemerintah Kabupaten
Jember juga telah memberikan beasiswa bagi disabilitas untuk menempuh
pendidikan.
Beasiswa itu diberikan mulai dari sekolah
dasar hingga perguruan tinggi. Bahkan beasiswa itu dinikmati hingga pendidikan strata
dua.
“Banyak calon guru inklusi (yang menerima
beasiswa). Karena Jember membutuhkan tambahan guru-guru inklusi tersebut,” pungkas
Bupati. (*)
Achmad Syaifuddin
No comments :
Post a Comment