PDP Kahyangan Jember Ternyata Sangat Sehat

BERANDA RAKYAT JEMBER -  Laporan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI atas operasional Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember, Jawa Timur, tahun 2013 dan semester pertama 2014 menunjukkan kondisi perusahaan pelat merah ini sangat sehat.

Kondisi yang sangat sehat itu diketahui setelah Forum Komunikasi Pekerja Antar Kebun (FKPAK) melakukan konsultasi atas Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI nomor 94/LHP/XVIII.JATIM/10/2014 tanggal 23 Oktober 2014. LHP itu diterima dari anggota dewan saat melakukan rapat dengar pendapat dengan DPRD Jember, Selasa (23/12/2014).

“Setelah melakukan konsultasi dengan melakukan perhitungan yang cukup cermat didapat kesimpulan bahwa PDP Kahyangan sangat-sangat sehat. Hal ini sangat berbeda dengan opini yang disebarkan oleh direksi,” ujar Dwi Agus Budianto, Ketua FKPAK.

Dijelaskannya, audit BPK menunjukkan PDP mempunyai keuntungan yang besar. Tercatat laba setelah pajak pada tahun 2013 sebesar lebih Rp. 6 miliar. Setelah itu pada pertenghan tahun 2014 keuntungan yang didapat lebih dari Rp. 3 miliar.

Juga bisa dilihat dari aset lancar yang dimiliki ternyata lebih besar dari kewajiban lancar. Posisi keuangan dan hasil usaha pada tahun 2013 memperlihatkan jumlah aset lancar lebih dari Rp. 41 miliar atau tepatnya Rp. 41.630.107.570. Sedang jumlah kewajiban lancar hanya di atas Rp 2 miliar, tepatnya Rp. 2.541.368.080. Perhitungan rasio kemampuan untuk memenuhi kewajiban sebesar 1.638,10 persen

Seementara audit BPK terhadap keuangan semester pertama tahun 2014 memperlihatkan aset lancar Rp. 41.442.457.980. Sedang  kewajiban lancar per per 30 Juni sebesar Rp. 1.180.986.890. Perhitungan rasio kemampuan untuk memenuhi kewajiban yakni 3.509,14 persen.

Kreteria kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang sama dengan atau lebih besar 200 persen. “Perhitungan ini menunjukkan perusahaan sangat-sangat sehat,” jelasnya.

Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek juga menunjukkan perusahaan dalam posisi yang sehat. Tahun 2013 terdapat aset lancar sebesar Rp. 41.630.107.570. Sedang kewajiban lancar sebesar Rp. 2.541.368.080. Pada semester pertama tahun 2014,  aset lancar sebesar Rp. 41.442.257.980 dengan kewajiban lancar sebesar Rp. 1.180.986.890.

Perhitungannya, aset lancar dikurangi kewajiban lancar pada tahun 2013 ditemukan 1538,10 persen. Sedang pada semester pertama 2014 menunjukkan 3409,14 persen. Tingkat persentase ini menunjukkan kondisi yang sangat sehat, karena standar kemampuan pemenuhan kewajiban jangka pendek harus sama dengan atau lebih dari 100 persen.

Kemampuan menghasilkan laba bisa dilihat dengan menghitung persentase laba setelah pajak dengan jumlah kewajiban dan ekuitas. Tahun 2013, laba setelah pajak sebesar Rp. 6.451.491.952,51 dan kewajiban dan ekuitas sebesar Rp. 68.265.571.470. Laba setelah pajak semester pertama tahun 2014 sebesar Rp. 3.085.393.707,21 dengan kewajiban dan ekuitas sebesar Rp. 69.138.890.030.

Kemampuan menghasilkan laba pada tahun 2013 mencapai 9,45 persen. Sedang pada pertengahan tahun 2014 mencapai 4,46 persen. “Semakin tinggi, kemampuan menghasilkan laba perusahaan menjadi lebih baik,” terangnya.

Dilihat dari kecukupan modal bagi perusahaan untuk tetap bisa dikelola dengan baik dilihat dari unsur kewajiban dan ekuitas dengan jumlah hutang. Jumlah hutang tertera dalam kewajiban lancar dan kewajiban tidak lancar.

Tahun 2013, hutang PDP Kahyangan sebesar Rp. 5.690.486.460.  Sedang pada tahun 2014 sebesar Rp. 6.871.473.350. Maka diperoleh perhitungan pada tahun 2013 sebesar 829,29 persen. Sedang pada tahun 2014 sebesar 1006,17 persen. 

Dari perhitungan semua itu bisa dilihat bahwa PDP Kahyangan Jember memiliki kekayaan yang sangat banyak untuk membayar kewajibannya, mampu untuk menghasilkan laba, dan mempunya modal yang sangat cukup untuk berkembang baik. (aif)