Jember – Komisi B DPRD Jawa Timur mengancam untuk turun ke jalan jika Jokowi memaksakan kehendak terkait impor gula. Jawa Timur akan rusak apabila gula impor dipaksakan masuk.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur Muhammad Fawaid, Rabu (17/12/2014). Politisi muda Partai Gerindra ini menyatakan keniscayaan turun jelan apabila Jokowi tidak bisa diajak dialog.
“Kita siap turun ke jalan, jika pemerintah pusat tidak mendengar keinginan kita. Bersama para petani gula, kita akan gelorakan penolakan gula impor,” papar pria asal Kabupaten Jember ini.
Dijelaskannya, saat ini Jawa Timur memiliki stok gula melimpah. Jumlahnya hingga lebih dari 600.000 ton dan diyakini bisa mencukupi kebutuhan gula di Jawa Timur.
Bahkan, dari jumlah tersebut sebagaian lagi akan dikirim menuju Indonesia Timur.
Disampaikan Fawaid, saat ini ada kesan pemerintah hanya menghisap manisnya gula di Jatim kemudian menelantarkan.
“Pemerintah seperti tidak lagi menganggap kita, dan lebih mementingkan para importir. Padahal selama ini Jatim sebagai lumbung gula nasional, tapi kemudian ditelantarkan,” lanjut Fawaid.
Selain mengancam turun ke jalan, Komisi B juga berencana mengajak para petani untuk menemui DPR RI.
Langkah tersebut akan dilakukan karena Dewan Gula Nasional yang selama ini menjadi perantara antara kebijakan pemrintah dan kepentingan petani telah dibubarkan Presiden jokowi.
Dengan demikian dialog dengan DPR RI menjadi pilihan paling ujung untuk menyampaikan penolakan terhadap kehadiran gula impor.
“Kita kita sampaikan seperti apa kondisi sebenarnya di Jatim. Jangan sampai kita dirugikan oleh kebijakan pemerintah pusat yang tidak pro petani gula,” tegasnya.
Seperti diketahui, Pemerintahan Jokowi berencana mengimpor gula dari beberapa negara. Total gula yang akan dimasukkan ke dalam negeri mencapai lebih dari 2 juta ton. (aif)
No comments :
Post a Comment