Sejumlah kendaraan terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru. (ek) |
BERANDA
RAKYAT LUMAJANG – Sedikitnya 17 desa di lima
kecamatan di wilayah selatan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terancam aliran
lahar dingin Gunung Semeru. BPBD mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan.
Sungai dari Semeru yang melintasi lima kecamatan itu
yakni, Sungai Glidik melintas di Kecamatan Pronojiwo, Sungai Rejali melintas di
Kecamatan Pasirian dan Candipuro, serta Sungai Mujur melintas di Kecamatan
Tempeh dan Pasrujambe.
“Tingkatkan kewaspadaan, karena curah hujan sudah
mulai meningkat, khususnya warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai,” kata
Hendro
Wahyono Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang,
Minggu (30/11/2014).
Himbauan
juga disampaikan ke penambang pasir galian C, jangan sampai karena asyik
menambang, tidak tahu ada banjir lahar dingin datang.
Status kebencanaan saat ini masih level waspada. “Meskipun baru berstatus waspada,
namun dipastikan BPBD Lumajang selalu siaga mengantisipasi segala potensi
bencana. Hal ini tidak jauh berbeda dengan status siaga,” ungkapnya.
Selain
banjir lahar dingin, menurutnya, selama musim penghujan potensi bencana lain
juga tengah mengancam wilayah Lumajang, seperti puting-beliung, banjir dan
longsor yang rawan terjadi di 12 wilayah kecamatan.
Putting beliung
rawan terjadi di wilayah pegunungan, seperti Pasirian, Candiuro, Senduro, Kota
Lumajang, Sukodono, dan lainnya. “Untuk mengantisipasi hal tersebut kami sudah
punya Tim Reaksi Cepat (TRC) kebencanaan dibantu SAR Lumajang serta tim relawan
yang sewaktu-waktu siap diterjunkan bila terjadi bencana,” pungkas Hendro
Wahyono. (ek/aif)